Saturday, January 15, 2011

porno dan pajak di mata seorang islam liberal

1. Masalah pajak merupakan sesuatu hal yang bisa didiskusikan tanpa perlu difokusi.
Secara kasarnya, fokus-engga fokus, kominfo itu bukan organisasi yang isinya cuma satu orang aja, jadi bila si Anies berkomentar dengan alasan kefokusan, itu hal yang bisa ditertawakan.
2. Demi mendukung UU Anti Pornografi, pemerintah Indonesia (dalam hal ini diwakili Pak Tifatul) -wajar dan bisa dimaklumi- menambahkan alasan soal pornografi yang tidak bisa difilter, karena memang sudah ada UU Anti Pornografinya toh.
3. Logisnya ini memperlihatkan si Anies itu pendukung porno-party.
Saya kasih cap seperti itu karena dia sudah menjadi 'figur publik' yang perkataannya mempunyai pengaruh, sebagai seorang rektor yang ucapannya pun dimuat di media besar. Dia bisa menyesatkan publik dengan ucapannya dan pengaruh statusnya di level atas.

4. Saksikan kisah ironi mengenai si Anies: Pertama, dia berkomentar isu pornografi, yang disorot sebelumnya oleh dia, sebagai argumen yang kecil. Kedua, dia adalah rektor universitas Islam, yang merendahkan nilai dari suatu isu pornografi. Ketiga, dia turut serta dalam seminar 'Perempuan, Ruang Publik, dan Islam'.

Terakhir, singkat & sederhana, saya sarankan agar Anda berhati-hati dengan pernyataan orang-orang Islam Liberal.
Apalagi sampai terjadi kasus di perguruan tinggi Islam yang menganut paham sama, sampai di suatu saat mempunyai slogan: "Area Bebas Tuhan". Kata bebas di sini saya yakin memiliki ambiguitas antara 'Tuhan seolah-olah tidak mengamati apa yang mereka lakukan di area itu' dan 'Tuhan seolah-olah tidak mendengarkan apa yang akan mereka deklarasikan di area itu .'

No comments: