Thursday, February 04, 2010

menjawab islamexpose: islamophobia

Islamphobia menurut Islamexpose

Menurut artikel di sini yang menggunakan pertama kali kata Islamophobia adalah
Orientalist Etienne Dinet in L’Orient vu de l’Occident (1922).

1. [Quote]
Berikut adalah dua artikel yang secara cerdas mengupas tuntas “salah duduk”-nya terminologi atau istilah “Islamophobia” yang selama ini digunakan sebagai tameng oleh para muslim dalam usahanya untuk membungkam para pengritik ideologi islam.[/Quote]
Jawaban: Ada tidak faktanya bahwa orang Islam berusaha membungkam ideologi Islamnya sendiri? Silakan liat di youtube banyak video diskusi maupun debat mengenai Islam.

2. [Quote]
Hanya muslim yang mampu akan ketidak-masuk-akalan dan kesombongan sebesar ini. Kita semua kembali mengingat Muhammad Abdullah, orang Afghanistan yang berpindah ke kekristenan dan ia menghadapi hukuman mati. Pada waktu pemerintah Afghanistan ditekan untuk membebaskannya, untuk menyelamatkan muka pemerintah Afghanistan menuduhnya sebagai gila dan tidak mampu untuk disidangkan. Dalam pikiran muslim hanya seorang gila yang akan tidak setuju dengan Islam. Ini adalah kesombongan yang sangat besar.
[/Quote]
Jawaban: Soal hukum mati bagi orang yang murtad sudah termasuk aturan agama. Lihat dasar hadistnya di sini.
Saya juga lihat kebanyakan orang murtad tidak berusaha mengenal Islam lebih dalam dan cuma ikut-ikutan saja karena sudah Islam sejak kecil. Dan mengenai penuduhan gila terhadap
Muhammad Abdullah itu tidak benar. Dia pun sudah dipersidangkan berdasarkan hukum Islam, yakni hukuman mati.
Saya tekankan sekali lagi, orang Islam siap berdiskusi. Penuduhan secara sepihak soal definisi orang gila itu tidak valid.

3. [Quote]
Buddhisme dipandang dari segala sudut adalah sebuah agama yang damai dengan anti kekerasan sebagai intinya.[/Quote]
Jawaban: Anti-kekerasan dari mana, buktinya ada Shaolin. Bahkan di game-game RPG, banyak character class-nya dipergunakan: Monk.

4. [Quote]
Kata baru Islamophobia sangat tidak masuk akal. Istilah ini menghina dan digunakan secara melecehkan untuk mendiskreditkan pengritik ideologi Islam dari awalnya.[/Quote]
Jawaban: Kenapa kata ini dipakai kalau tidak masuk akal.
Kalau
[Quote]Phobia adalah sebuah kelainan.[/Quote], kenapa tidak berdiskusi terlebih dahulu soal Islam.
[Quote]
Bagaimana bisa kritik terhadap Islam masuk ke dalam kategori ini? Hal-hal ini adalah ketakutan yang tidak masuk akal yang memerlukan therapy/perawatan. Apakah muslim menyarankan bahwa pengritik islam harus menerima therapy/perawatan?[/Quote]
Saya menyarankan Anda dengan sangat untuk mengetahui dengan teliti aturan dalam Islam, sebelum menuduh dahulu. Kalaupun ingin menuduh, diskusi merupakan 'therapy' yang bagus untuk Anda.

5.
[Quote]Muslim menderita ketakutan yang tidak masuk akal terhadap orang Yahudi. Anak-anak muslim diajarkan bahwa orang Yahudi adalah jahat dan mereka makan anak-anak muslim serta membuat kue dgn darahnya. Orang Yahudi dikarikaturkan secara menghina dan di buat seperti jahat, digambarkan sebagai monster penghisap darah.[/Quote]
Jawaban: Pernyataan quote di atas sungguh tidak benar. Atas dasar apa kaum Muslim takut terhadap Yahudi? Yang benar itu, kaum Muslim berwaspada bahwa sebagian besar dari kaum Yahudi adalah orang jahat.
Lihat referensi yang saya temukan di sini.


6. [Quote]
Kebodohan dari pikiran muslim adalah sedemikian rupa sehingga mereka berpikir bahwa boleh-boleh saja bagi mereka untuk menyulut kebencian terhadap non-muslim umumnya dan orang Yahudi khususnya tetapi orang lain tidak boleh mengritik ideologi kebencian mereka.[/Quote]
Jawaban: Maksud 'sedemikian rupa' itu bagaimana? Atas dasar apa bahwa kaum Muslim boleh-boleh saja menyulut kebencian terhadap non-muslim? Itu hanya prasangka buruk sepihak saja.

7. [Quote]Ketidakmampuan muslim untuk menjawab kritik yang benar dari Islam. Gagal untuk menjawab, mereka menggunakan ad hominem untuk mendiskreditkan para pengritiknya melalui merusak karakternya. Dengan menggolongkan kritik terhadap Islam sebagai kelainan, muslim membebaskan diri mereka dari menanggapi kritik yang benar melawan kepercayaan mereka.[/Quote]
Jawaban: Liat definisi dari kamus webster soal ad hominem: 1 : appealing to feelings or prejudices rather than intellect 2 : marked by or being an attack on an opponent's character rather than by an answer to the contentions made Ada buktinya tidak mengenai peristiwa '
untuk mendiskreditkan para pengritiknya melalui merusak karakternya.'? Yang terjadi sebenarnya, orang yang menetapkan 'menggolongkan kritik terhadap Islam sebagai kelainan' adalah orang non-muslim itu sendiri.
Sejak kapan '
muslim membebaskan diri mereka dari menanggapi kritik yang benar melawan kepercayaan mereka.' ? Yang terjadi sebenarnya, kaum Muslim bersedia untuk berdiskusi. Lihat diskusi-diskusi di youtube saja untuk bukti nyatanya. Namun orang non-muslim tidak bisa menerima kenyataan dari hasil diskusi tersebut, karena mereka tahu bahwa mereka itu salah paham.

8. [Quote]Oleh karena itu, kata baru "Islamophobia" adalah gejala dari kebangkrutan intelektual ulama-ulama Islam untuk memberikan argumen yang logis dan membela Islam terhadap kritik secara rasional.[/Quote]
Jawaban: Dalam Islam, argumen islami yang logis yang sejalan dengan plot modern bisa disebut dengan ijtihad dan bukan kata islamophobia.

9. [Quote]Keberadaan kata baru ini saja adalah pengakuan diam-diam dari muslim bahwa Islam adalah sebuah kebohongan, yang tidak dapat dipertahankan secara logis dan bahwa ad hominem serta sensor adalah satu-satunya cara untuk mempertahankannya.[/Quote]
Jawaban: Ilmu pengetahuan telah membuktikan kebenaran kandungan-kandungan dalam Al-Qur'an. Konteks 'sensor' di sini maksud Anda: 'membungkam pengkritik'? Saya tekankan lagi, kaum Muslim bersedia berdiskusi.

10. [Quote]
Akan tetapi, istilah ini mengandung beberapa masalah. Pertama, apakah yang termasuk dengan “hilangkan rasa takut akan Islam” mengingat orang Muslim sendiri yg merupakan pelaku utama agresi di seluruh dunia melawan orang non-Muslim? "Rasa takut" mana yang ingin mereka hilangkan?[/Quote]
Jawaban: Ternyata ada juga orang tidak belajar dari sejarah. Indonesia dijajah oleh Belanda, Inggris, Portugis, dan Jepang malah dianggap suatu bentuk tindak humanisme yang benar. Jangan lupa juga, Perang Dunia I dan II dilakukan oleh orang non-Muslim.
Di videolist youtube dari representativepress ada video mengenai tujuan dari penyerangan gedung WTC.

11. [Quote]
Ketiga, para penyokong konsep Islamophobia biasanya melebih-lebihkan persoalan: Penegakan Hukum: Orang Muslim Inggris katanya terus-terusan menderita perlakuan diskriminatif dari polisi tapi statistik penelaahan terakhir oleh Kenan Malik menyangkal mitos Islamophobia ini.[/Quote]
Jawaban: Ini merupakan masalah rasisme. Kalau Anda pernah tinggal di luar negeri, Anda bisa merasakannya sendiri. Saya saat ini tinggal di Jerman dan mengalami benar maksud kata rasisme.

12.
[Quote] Tata bahasa: seorang profesor penelitian Islam dari George Washington University yang bernama Seyyed Hossein Nasr (dalam ceramahnya di PBB, Confronting Islamophobia) mencoba menutup-nutupi asal istilah-istilah bahasa Inggris seperti adobe dengan mengatakan ini berasal dari bahasa Arab. Padahal istilah itu berasal dari bahasa Mesir dan bukan Arab. Dasar muslim keblinger![/Quote]
Jawaban: Orang Mesir menggunakan bahasa Arab. Toh, seperti pohon bahasa, akar sebagai bahasa arab, bahasa mesir sebagai daunnya. Sama seperti bahasa melayu dan bahasa Indonesia. Pengkritik yang bukan ahli linguistik lebih baik jangan berprasangka buruk dulu.

13. [Quote]
Sejarah: istilah anti-Semitisme awalnya digunakan untuk melawan orang-orang Arab di Spanyol. Nasr menyatakan bahwa istilah ini hanya ditujukan untuk kaum Yahudi baru setelah terjadinya Perang Dunia ke-2. Ahhh, bohong itu! Yang benar adalah: istilah anti-Semitisme hanya mulai digunakan di tahun 1879, yang disebarkan oleh Wilhelm Marr dan selalu dihubungkan dengan kebencian atas kaum Yahudi.[/Quote]
Jawaban: Dari wikipedia mengenai Antisemitism :
Antisemitism may be manifested in many ways, ranging from individual expressions of hatred and discrimination against individual Jews to organized violent attacks by mobs or even state police or military attacks on entire Jewish communities. Extreme instances of persecution include the First Crusade of 1096, the expulsion from England in 1290, the Spanish Inquisition, the expulsion from Spain in 1492, the expulsion from Portugal in 1497, various pogroms, the Dreyfus Affair, and perhaps the most infamous, the Holocaust under Adolf Hitler's Nazi Germany. Lihat sejarah, siapa yang melakukan tindakan antisemitism pertama kali. Orang Kristen yang melakukannya. Bahkan pemerintahan Islam Turki Ottoman melindungi orang Yahudi dari kejaran orang-orang Kristen di Eropa dahulu. Memang benar setelah Perang Dunia II banyak dipergunakan istilah ini.

14. [Quote]
Keempat, penyalahgunaan istilah “Stop Islamophobia” yang dilakukan oleh Hizbut-Tahrir mengungkapkan hal terselubung. Seperti yang diterangkan surat kabar Sunday Times, tujuan kegiatan kampanye Stop Islamophobia ini pura-puranya untuk melawan prasangka anti-Muslim setelah pemboman di London, tapi seperti dikutip Anthony Glees dari Universitas Brunel di London, sebenarnya tujuannya adalah untuk menyebarkan sikap anti-Semitisme, anti-Hindu, anti-Sikh, anti-homoseksual, dan anti-kebebasan hak-hak perempuan dan anti peradaban Barat."[/Quote]
Jawaban: Tidak ada relevansi antara 'Stop Islamophobia' dengan tujuan '
menyebarkan sikap anti-Semitisme, anti-Hindu, anti-Sikh, anti-homoseksual, dan anti-kebebasan hak-hak perempuan dan anti peradaban Barat.'
Ini persoalan sederhana mengenai hentikan ketakutan yang berlebihan terhadap ajaran Islam. Pelajari Islam dari Al-Qur'an dan Hadist, dan cermati tulisan dari para orientalist yang kebanyakan merupakan fitnah.

15. [Quote]Orang Muslim seharusnya membuang istilah yang merendahkan ini dan sebaiknya melakukan penelaahan diri sendiri dengan jujur. Janganlah menyalahkan calon korban yang merasa takut akan calon pembunuh, tapi lebih baik mereka (orang Muslim) berpikir kok bisa-bisanya islam menjadi keyakinan yang menjunjung tinggi pembunuhan (statement Al Qaeda: Kalian mencintai kehidupan, kami mencintai kematian!) dan mengembangkan cara untuk memperbaiki citra agamanya dengan melawan paham totalitarisme yang bengis ini.[/Quote]
Jawaban: Yang membuat istilah ini orang non-Muslim sendiri, yang membuat yang harus membuang istilah ini donk. Dalam kalimat '
Janganlah menyalahkan calon korban yang merasa takut akan calon pembunuh,' ini, yang berprasangka buruk itu adalah pengkritik Islam sendiri. Konteks 'menyalahkan' ini dalam kasus apa???
Kebanyakan orang salah paham mengenai istilah dari Al Qaeda ini: 'Kalian mencintai kehidupan, kami mencintai kematian!' . Mati di sini maksud mati syahid, yang balasannya adalah surga. Wajar kalau non-Muslim tidak percaya, karena mereka juga kebanyakan tidak percaya adanya surga setelah kematian.
Mengenai soal Totalitarisme, Islam merupakan pedoman hidup untuk penganutnya. Konteks 'bengis' di sini maksudnya dalam kasus apa???

AL-Baqarah {2}: 7

Sahih International:
Allah has set a seal upon their hearts and upon their hearing, and over their vision is a veil. And for them is a great punishment.
Tafsir al-Jalalayn:
God has set a seal on their hearts, impressing on them and making certain that no good enters them; and on their hearing, [in which He has] deposited something so that they cannot profit from the truth they hear; and on their eyes is a covering, that is, a veil so that they do not see the truth; and for them there will be a mighty chastisement, that is, intense and everlasting.
Indonesian:
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

AL-Baqarah {2}: 8
Sahih International:
And of the people are some who say, "We believe in Allah and the Last Day," but they are not believers.
Tafsir al-Jalalayn:
The following was revealed concerning the hypocrites: and some people there are who say, ‘We believe in God and the Last Day’, that is, in the Day of Resurrection because it is the very last day; but they are not believers (the [plural] import of man [in man yaqūl, ‘who says’] is taken into account here, as expressed by a pronoun [hum] that expresses this [plural] meaning).
Indonesian:
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

AL-Baqarah {2}: 9
Sahih International:
They [think to] deceive Allah and those who believe, but they deceive not except themselves and perceive [it] not.
Tafsir al-Jalalayn:
They would deceive God and the believers, by manifesting the opposite of the unbelief they hide, so that they can avoid His rulings in this world; and only themselves they deceive (yukhādi‘ūn), for the evil consequences of their deception will rebound upon them, as they are disgraced in this world when God makes known to His Prophet what they are hiding, and they will be punished in the Hereafter; and they are not aware, and they do not know that they are actually deceiving themselves (mukhāda‘a [although a third verbal form, from khāda‘a] actually denotes a one-way action, such as [when one says] ‘āqabtu al-lissa, ‘I punished the thief’ [using the third verbal form ‘āqaba]; the mention of ‘God’ in [this statement] is for [rhetorical] effect; a variant reading [for wa-mā yukhādi‘ūna] has wa-mā yakhda‘ūna).
Indonesian:
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

AL-Baqarah {2}: 18
Sahih International:
Deaf, dumb and blind - so they will not return [to the right path].
Tafsir al-Jalalayn
deaf, to the truth, so that they cannot hear it and accept it; dumb, mute as regards goodness, unable to speak of it; and, blind, to the path of guidance, so that they cannot perceive it; they shall not return, from error.
Indonesian:
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),

Tambahan terakhir, lihat video di youtube mengenai penjelasan buku Paus berusaha menolak diskusi dengan kaum Muslim, video Pope And The Dialogue - Sheikh Ahmed Deedat (2/11)